Sabtu, 29 September 2012

Tentang OBIP Forum at web upi.edu part 2


Menyambung Persahabatan dalam OBIP Forum 2012

Written on:September 15, 2012
Comments
Add One
0
Oleh Ahmad Dahidi
OBIP Forum merupakan salah satu kegiatan lanjutan dari OBIP yang telah dilaksanakan pada bulan April 2012 di Osaka, Jepang. Kegiatannya terdiri dari kegiatan akademik seperti seminar dan panel diskusi dan juga wisata kota Bandung seperti mengunjungi gedung Asia Afrika, saung Angklung Ujo, dan wisata kuliner ke restoran Sunda. Adapun peserta OBIP Forum di antaranya mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dari berbagai jurusan, para pengusaha asal Indonesia serta para pengusaha yang berasal dari Jepang tempat peserta OBIP melaksanakan program internship, dan ada pula perwakilan mahasiswa lainnya dari luar UPI.
Berikut ini adalah intisari kegiatan OBIP Forum (khususnya seminar dan panel diskusi) yang baru baru ini sudah dilaksanakan di UPI.
Diawali dengan OBIP Reunion Party di isola Resort. Tujuan kegiatan ini tiada lain untuk lebih mempererat tali silaturahim antara orang Jepang dan peserta OBIP khususnya, dan juga antara orang Jepang dengan pimpinan UPI. Pada acara ini dihadiri Rektor UPI (dalam hal ini diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional UPI), Ketua Jurusan Bhs Jepang dan Akuntansi, juga dosen bahasa Jepang dan undangan lainnnya. Pada acara sambutan makan malam, PR I menegaskan bahwa OBIP (termasuk kegiatan OBIP Forum) sangat baik dan perlu ada kesesinambungannnya di tahun tahun mendatang. Demikian pula, sambutan dari pihak Jepang yang diwakili Mr. Okamoto menegaskan harapan yang sama.
Pada hari hari berikutnya, khususnya seminar dan panel diskusi bisa disimpulkan sbb.
  1. 1.   Kegiatan Seminar
Seminar dilaksanakan pada tanggal 4 September 2012, bertempat di LPPM lantai 4. Seminar dibagi empat kelompok, masing masing menyoroti tema yang berbeda.
Seminar Kelompok 1
Tema          : Mind of Cleanliness in Japanesse Culture
Pembicara  : Perwakilan dari PT. Gyunyuu Sekken, Japan
Pemakalah memaparkan kebudayaan Jepang, terutama budaya ofuro di Jepang. Dimulai dengan sejarah perkenbangan ofuro sejak dulu hingga saat ini di Jepang, dan memperkenalkan pula bentuk-bentuk ofuro yang pertama kali ada di Jepang hingga ofuro yang ada sampai saat ini. Dewasa ini, ofuro tidak hanya sebagai tempat pemandian umum, namun ofuro sudah menyebar ke setiap rumah warga di Jepang. Dalam seminar ini, dijelaskan pula aroma aroma terapi yang mewakili tiap-tiap musim/bulan di Jepang. Dalam hal ini kaitannya anatara ofuro dengan perkembangan sabun. Salah satunya yaitu dengan menggunakan jahe. Dijelaskan oleh pemakalah tentang sejarah awal mulanya sabun hingga saat ini. Setelah itu narasumber pun memperkenalkan produk produk sabun yang dibuat di perusahaangyunyusekken. Narasumber pun menjelaskan bahwa perusahaan gyunyusekken adalah perusahaan yang ramah lingkungan baik untuk manusia maupun lingkungan. Selanjutnya, pemakah menjelaskan karakteristik setiap sabun yang ada. semua peserta dengan serius memperhatikan materi yang disampaikan oleh narasumber.
Seminar Kelompok 2
Tema: How Parents Educate their Children in Japan
Pembicara : Perwakilan dari Northern Lights, Japan
Pemakalah dari Northern Lights lebih memfokuskan informasi yang berhubungan dengan bidang  bidang yang  mereka tangani selama ini, yaitu:
(1)Bidang Pendidikan, yaitu mengembangkan kemampuan individu dan motivasi belajar dengan teknik pengajaran yang disesuaikan dengan karakteristik anak. Bukan hanya akademis, tapi juga membuat lingkungan yang mendukung pengembangan kemampuan alamiah anak.
(2)Bidang Ketenagakerjaan: terlibat dalam jasa perekrutan pekerja paruh waktu dan jasa pengembangan SDM. Macam-macam Kegiatan Luar Sekolah Anak-anak di Jepang: Olahraga: Sepak bola, Baseball, Basket, Voli, Tenis, Renang, Senam; Beladiri: Karate, Judo, Kendo, Aikido; Seni: Piano, Biola, Kaligrafi, Berhitung, Balet, Bahasa Inggris, Komputer; Bimbel: Bimbel umum, Bimbel personal, Privat, Kelas jarak jauh, Bimbel print out
Seminar Kelompok 3
Tema: Japanese Housing Technology
Pembicara : Perwakilan Daiwa House
Pemateri pada seminar ini bernama Masato Kobayashi. Ybs adalah staff dari perusahaan Daiwa House di Jepang. Di Daiwa House, ia menangani bidang CSR (Coorporate Social Responsibilty) Daiwa House. Materi yang disampaikan mengenai teknologi pembuatan rumah di Jepang, khususnya konstruksi rumah tinggal yang dikembangkan oleh peruasahaan Daiwa House. Secara rinci, pemakalah menyampaikan informasi: (1) Pengenalan perusahaan Daiwa house: (2)       Sejarah dan teknologi rumah Jepang; (3)Teknologi yang dipakai daiwa house dalam membangun rumah tinggal tahan gempa; dan (4) Peranan Daiwa house dalam bidang sosial melalui property, dll. Teknik dalam seminar ini adalah dengan menerjemahkan secara langsung apa yang disampaikan oleh pemateri oleh penerjemah. Penyampaian materi kurang lebih disampaikan selama satu jam dan sisa waktu digunakan untuk diskusi (tanya jawab). Pada saat sesi pertanyaan diajukan berbagai pertanyaan, diantaranya pertanyaan mengenai  rumah daiwa house itu sendiri, harga rumah,  luas rumah, bahan bangunan yang dipakai oleh Daiwa House dll. Simpulan dari seminar antara lain teknologi pembangunan rumah tinggal yang dikembangkan Daiwa Haouse sangat cocok diterapkan di Indonesia, terutama daerah daerah yang rawan gempa. Secara keseluruhan, kegiatan spesial seminar ini lancar dan para peserta terlihat cukup puas dalam mengikuti seminar.
Seminar Kelompok 4
Tema : How to be a professional nurse in Japan.
 Pemateri: Yoshihiko Ikeda  (Ketua yayasan Wakikai Social Welfare), Yamamoto Noryo (Konsultan medical Wakikai Social Welfare)
     Wakikai Social Welfare, sebagai lembaga social yang bergerak dalam pelayanan dan perawatan bagi para lansia di Osaka, Jepang, bersedia datang pertama kali ke Indonesia, khususnya ke Bandung. Materi yang disampaikan meliputi (1) Latar belakang dari Yoshihiko Ikeda sebagai ketua Wakikai Social Welfare; (2) Pemberian motivasi kepada para mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan Keperawatan UPI untuk terus berusaha untuk bisa mendapatkan kesempatan menjadi perawat di Jepang; (3) Persiapan untuk menjadi perawat di Jepang; (4) Perkembangan terkini Program EPA sebagai program penyaluran perawat dari Indonesia ke Jepang; dan (5) Pengenalan Program Ikeda sebagai program penyaluran perawat dari Indonesia ke Jepang. Kaitannya dengan butir 5 terakhir, Ikeda menyampaikan informasi bahwa lembaga yang ia pimpin bisa menjalin kerjasama dengan UPI dalam hal merintis program magang bagi para mahasiswa Jurusan Keperawatan UPI di tahun tahun mendatang.
Adapun kegiatan panel diskusi dilaksanakan di Balai Pertemuan UPI pada tanggal 6 September 2012. Pada dasarnya panel diskusi ini didiskusikan mengenai tindak lanjut kegiatan Osaka Business Internship Program (OBIP), hal-hal dan keuntungan apa saja yang akan dan telah didapat oleh para peserta OBIP yang notabene adalah mahasiswa UPI, pihak UPI dan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam program OBIP. Selain itu, dalam panel diskusi ini para mahasiswa UPI yang ingin mengetahui berbagai informasi mengenai OBIP program dapat bertanya serta berdiskusi langsung dengan para narasumber yang berkompeten dalam OBIP program.
Adapun panel diskusi dibagi dua sesi, yaitu sesi A mendiskusikan “Business Internship. What OBIP Fellowship achieved” dan sesi B “Business Internship and Beyond. Needs on Both Side”. Pada diskusi sesi A menampilakn para pemakalah dari OBIP Fellow (Septian dan Rian) , Daiwa House, Gyunyu Sekken, Okatos Hero Real Estate, Northern Lights, dan pada sesi B ditampilkan dari OBIP Fellow (Nisa Kencana dan Garby) Northern Lights, Wakikai, Okatos Hero Real Estate
Gambaran singkat dan simpulan diskusi panel sbb. Peserta diskusi panel banyak didominasi oleh para mahasiswa UPI yang memang sangat berkeinginan untuk mengikuti program OBIP tahun depan. Panel ini sendiri dibagi kedalam dua sesi, dengan topik yang berbeda. Pada sesi pertama, mengusung tema diskusi:  What OBIP Fellowship has achieved, para narasumber yang terdiri dari  Daiwa House, Gyunyu Sekken, Okatos Hero Real Estate, Northern Lights dan dua peserta OBIP (Septian dan Rian), secara detil menjelaskan apa saja pencapaian yang telah didapatkan baik oleh perusahaan-perusahaan penerima mahasiswa magang OBIP dan juga dari point of view para peserta OBIP. Mr. Morimoto dari perusahaan bimbingan belajar, Northen Light, menuturkan bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya mahasiswa magang OBIP. Selain itu sharing akan perbedaan budaya memberikan gambaran yang cukup bagi mereka untuk mengenal Indonesia, dan akhirnya memiliki kesempatan berkunjung ke Bandung, Indonesia untuk mengahadiri OBIP Forum 2012.
Mr. Nabeshima, General Manager dari PerusahaanOkatos Hero Real Estate, berpendapat bahwa dengan adanya OBIP ini, telah membuka wawasan dirinya akan potensi mahasiswa di Indonesia khususnya para mahasiwa dari UPI Bandung. Dia sangat terkesan oleh para peserta OBIP 2012 yang dinilainya sangat potensial dan penuh semangat dalam menjalani program OBIP, April lalu. Nabeshima pun menuturkan bahwa ke depannya tidak menutup kemungkinan bahwa kuota untuk peserta OBIP dapat saja bertambah jika memang terlihat jelas keuntungan untuk kedua belah pihak.
Septian dan Rian, peserta OBIP 2012 yang juga menjadi narasumber dalam diskusi panel sesi pertama, menceritakan pengalaman mereka ketika magang satu bulan di Osaka. Pada dasarnya, banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang dapat mereka raih, salah satu yang paling signifikan adalah pengalaman terlibat langsung dalam atmosfer bekerja di Osaka, jepang. Rian menuturkan bahwa dengan mengikuti program OBIP ini, dia dapat banyak mempelajari etos kerja di Jepang, seperti: kedisiplinan, keseriusan ketika bekerja, kejujuran dan ramah tamah terhadap pelanggan. Hal-hal tersebut sangat Rian harapkan untuk dapat dia implementasikan di Indonesia, setidaknya bagi diri dia sendiri dan lingkungan sekitar.
Pada diskusi panel kedua yang mengambil tema, Internship and Beyond; Needs on Both Side. Para narasumber yang terdiri dari Northern Lights, Wakikai, Okatos Hero Real Estate dan dua OBIP fellows (Garbi dan Nisa), lebih berfokus pada diskusi, apa saja keuntungan yang nantinya bisa didapatkan oleh kedua belah pihak; Perusahaan-perusahaan dari Jepang dan para mahasiwa peserta OBIP. Mr. Nakano, salah seorang narasumber dari perusahaan Okatos Hero Real Estate (OHRE), sangat senang menerima tiga mahasiswa UPI untuk bermagang di perusahaan OHRE. Apalagi mereka nampak begitu semangat dan giat untuk belajar di tiap harinya. Dia kemudian menuturkan bahwa kita perlu kembali mengkaji ulang apa saja benefit dari program ini untuk kedua belah pihak agar program OBIP kedepannya bisa semakin sukses.
Diskusi panel pun dilanjutkan dengan paparan dari Mr. Ikeda, President Director dari Wakikai,perusahaan yang concerned terhadap panti jompo dan juga konsultan kesehatan. Dia menuturkan bahwa tenaga kerja di Indonesia sangat baik, peluang untuk bekerja di Jepang tebuka lebar, asalkan mereka mau mempelajari bahasa Jepang. Karena di Jepang, akan sulit bagi tenaga kerja yang tidak menguasai bahasa Jepang. Mr. Ikeda melihat program OBIP ini sebagai sebuah jembatan yang  membuka jalan bagi para perusahaan Jepang untuk mengenal dan menilai potensi mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Mr. Ikeda pun terlihat cukup puas dengan peserta OBIP yang menjalani masa magang di Wakikai, Siti Hajar. Berulang kali dia menuturkan, terkesan dengan performance Siti Hajar ketika magang di Wakikai Social Welfare.
Garbi dan Nisa, perwakilan narasumber dari peserta OBIP 2012 menjelaskan bahwa mereka sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah mengupayakan lahirnya program OBIP. Tentunya, semua mahasiswa UPI berharap bahwa nantinya akan ada program OBIP yang kedua, ketiga, keempat dan seterusya. Nisa menuturkan bahwa program OBIP ini sangatlah sesuai dengan tujuan UPI untuk menjadiA Leading and Outstanding University. Menurutnya, semua peserta OBIP dapat merasakan hidup di dunia luar yang mana budaya dan kebiasaannya sangat berbeda dengan di Indonesia. Mereka sangat dipacu untuk terus belajar dan beradaptasi agar nantinya bisa menjadi mahasiswa yang unggul.
Dengan paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Program OBIP sangat bagus dan perlu ada kesinambungannya di tahun tahun mendatang.
Demikian laporan kegiatan OBIP Forum 2012. Kegiatan OBIP Forum ini telah berjalan dengan sangat baik berkat bantuan Universitas Pendidikan Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI, OBIP Fellowship, dan berbagai pihak yang telah membantu suksesnya acara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar